Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada siapapun
tentang perasaan hatinya. Hasil didikan
ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah SAW Itulah Fatimah Az-Zahrah, putri
kesayangan Nabi Muhammad, srikandi berperibadian mulia Dia sadar, dirinya tidak
punya apa-apa, untuk meminang putri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja
supaya dapat merealisasikan cintanya Itulah Ali, sepupu baginda sendiri.
| Beliau tersentak, mendengar kabar bahwa sahabat
mulia nabi, Abu Bakar As-Siddiq, melamar Fatimah ”Allah mengujiku rupanya”,
begitu batin ’Ali
| Ia merasa diuji karen merasa apalah dia dibanding
Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lbh utama, mungkin dia bukan
kerabat dekat Nabi seperti Ali
| Namun keimanan & pembelaannya pada Allah
& RasulNya tak tertandingi Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan
perjalanan Nabi dalam hijrah
| Sementara Ali bertugas menggantikan beliau u/
menanti maut di ranjangnya. Lihatlah juga bagaimana Abu Bakar berda’wah
| Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan
saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali
| Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku
mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku Namun, sinar masih ada buatnya
| Kabar diterima bahwa pinangan Abu Bakar ditolak baik oleh Nabi. Ini membuat semangat ‘Ali untuk
berusaha mempersiapkan diri
| Tapi, ujian itu tidak cukup sampai disitu. Kali
ini kabar lain diterima olehnya. Umar bin Khatab | Seorang sahabat gagah
perkasa, dan dia pula mencoba meminang Fatimah. Ya, dialah Al Faruq, sang
pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fatimah Betapa tinggi
kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fatimah
| Ali pun ridha karena dia tahu Umar lebih layak
darinya Tetapi, sekali lagi peluang terbuka | Tatkala kabar diterimanya, bahawa
pinangan Umar juga ditolak Bagaimanakah sebenarnya menantu pilihan nabi,
sedangkan dua sahabat baginda turut ditolak peminangannya? Menantu apa yang
kiranya dikehendaki Nabi?
| Dua calon menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan
diri Salah satu temannya dari kaum Anshar berkata, “Mengapa tidak engkau saja yang
mencobanya kawan? Teman2 dari kaum Anshar tetap menyemangati Ali, hingga
akhirnya memberanikan diri melamar Fatimah Bertemu Rasul, Ali memberanikan diri
mengungkapkan tentang keinginannya menikahi Fatimah Ali sadar bahwa dirinya
seorang yang miskin, hanya ada satu set baju besi ditambah persediaan tepung
kasar untuk makan “Engkau pemuda sejati wahai Ali!” begitu nuraninya
mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya Pemuda yang siap
memikul resiko atas pilihan- pilihannya
| Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya
Lamarannya berjawab, “Ahlan wa sahlan!” kalimat itu meluncur tenang bersama
senyum Sang Nabi, Ali pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu
sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan “Bagaimana
jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?” Tanya seorang teman dari Kaum Anshar “
Entahlah”, Beliau hanya menjawab “Ahlan wa Sahlan”. Menurut kalian apa arti
jawaban itu? “Dasar Ali! Ali!” kata mereka. Satu saja sudah cukup, tapi kau
dapatkan dua. Ahlan berarti ‘iya’
dan Sahlan juga. Dan kau dapat dua-duanya berarti ya. Kata salah satu teman
kaum Anshar. Akhirnya Ali menikahi Fatimah dengan menggadaikan baju besinya.
Ali adalah lelaki
sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel-yel, “Laa fatan illa
Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali! Begitulah cinta dalam diam. Mereka saling
mencintai, tetapi memendam perasaan itu karena tidak ingin cinta mereka
melebihi cinta kepadaNya. Memang sulit untuk menjadi seperti mereka | Tetapi
untuk meneladani mereka tidaklah sesulit apa yg kamu bayangkan. Wahai lelaki,
jadilah sejantan Ali | Melamar gadis pilihanmu dengan jalan yang diridhaiNya,
yakni pernikahan, bukannya pacaran | Para wanita pula, teladanilah Fatimah |
Menjaga pribadinya biarpun hatinya meruntun cintakan pemuda sehebat Ali. Jika
dirimu jatuh cinta, diamkanlah, karena syaitan mencoba menyelinap masuk untuk
jadikannya cinta bernafsu Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil
kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan (⌣.̮⌣✽)