Rabu, 18 September 2013

♥ Cinta Dalam Diam Ali Dan Fatimah ♥

Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada siapapun tentang perasaan hatinya.  Hasil didikan ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah SAW  Itulah Fatimah Az-Zahrah, putri kesayangan Nabi Muhammad, srikandi berperibadian mulia Dia sadar, dirinya tidak punya apa-apa, untuk meminang putri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja supaya dapat merealisasikan cintanya Itulah Ali, sepupu baginda sendiri.
| Beliau tersentak, mendengar kabar bahwa sahabat mulia nabi, Abu Bakar As-Siddiq, melamar Fatimah ”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali
| Ia merasa diuji karen merasa apalah dia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lbh utama, mungkin dia bukan kerabat dekat Nabi seperti Ali
| Namun keimanan & pembelaannya pada Allah & RasulNya tak tertandingi Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
| Sementara Ali bertugas menggantikan beliau u/ menanti maut di ranjangnya. Lihatlah juga bagaimana Abu Bakar berda’wah
| Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar  ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali
| Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku Namun, sinar masih ada buatnya
| Kabar diterima bahwa pinangan Abu Bakar ditolak baik oleh Nabi. Ini membuat semangat ‘Ali untuk berusaha mempersiapkan diri
| Tapi, ujian itu tidak cukup sampai disitu. Kali ini kabar lain diterima olehnya. Umar bin Khatab | Seorang sahabat gagah perkasa, dan dia pula mencoba meminang Fatimah. Ya, dialah Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fatimah Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fatimah
| Ali pun ridha karena dia tahu Umar lebih layak darinya Tetapi, sekali lagi peluang terbuka | Tatkala kabar diterimanya, bahawa pinangan Umar juga ditolak Bagaimanakah sebenarnya menantu pilihan nabi, sedangkan dua sahabat baginda turut ditolak peminangannya? Menantu apa yang kiranya dikehendaki Nabi?
| Dua calon menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri Salah satu temannya dari kaum Anshar berkata, “Mengapa tidak engkau saja yang mencobanya kawan? Teman2 dari kaum Anshar tetap menyemangati Ali, hingga akhirnya memberanikan diri melamar Fatimah Bertemu Rasul, Ali memberanikan diri mengungkapkan tentang keinginannya menikahi Fatimah Ali sadar bahwa dirinya seorang yang miskin, hanya ada satu set baju besi ditambah persediaan tepung kasar untuk makan “Engkau pemuda sejati wahai Ali!” begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya
| Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya Lamarannya berjawab, “Ahlan wa sahlan!” kalimat itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi, Ali pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan “Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?” Tanya seorang teman dari Kaum Anshar “ Entahlah”, Beliau hanya menjawab “Ahlan wa Sahlan”. Menurut kalian apa arti jawaban itu? “Dasar Ali! Ali!” kata mereka. Satu saja sudah cukup, tapi kau dapatkan dua. Ahlan berarti ‘iya’ dan Sahlan juga. Dan kau dapat dua-duanya berarti ya. Kata salah satu teman kaum Anshar. Akhirnya Ali menikahi Fatimah dengan menggadaikan baju besinya.
                                                       
Ali adalah lelaki sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel-yel, “Laa fatan illa Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali! Begitulah cinta dalam diam. Mereka saling mencintai, tetapi memendam perasaan itu karena tidak ingin cinta mereka melebihi cinta kepadaNya. Memang sulit untuk menjadi seperti mereka | Tetapi untuk meneladani mereka tidaklah sesulit apa yg kamu bayangkan. Wahai lelaki, jadilah sejantan Ali | Melamar gadis pilihanmu dengan jalan yang diridhaiNya, yakni pernikahan, bukannya pacaran | Para wanita pula, teladanilah Fatimah | Menjaga pribadinya biarpun hatinya meruntun cintakan pemuda sehebat Ali. Jika dirimu jatuh cinta, diamkanlah, karena syaitan mencoba menyelinap masuk untuk jadikannya cinta bernafsu Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan (.̮)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar